Sering kita temui website yang tipikal: "Welcome to my homepage," animasi e-mail, background dengan tulisan miring (diagonal), animasi garis pembatas, tabel dengan border tiga-dimesi dan lain-lain. Hal ini terjadi akibat dari fasilitas Template yang disediakan oleh software pembuat web seperti: FrontpageT, Corel WebDesignerT, dan sebagainya yang ditujukan untuk mempermudah penggunanya dalam membangun website.
Jika anda puas dengan hasil kerja anda membangun website dengan fasilitas
template, sudahlah cukup sampai disini. Tetapi jika anda tidak puas dengan apa
yang anda buat, dan anda merasa ingin lebih baik, maka anda perlu mengetahui
bagaimana Web Designer membangun suatu Website, terlepas anda punya bakat seni
atau tidak.
1. Unik : Dalam membuat karya apapun seorang designer mempunyai kesadaran untuk
tidak meniru atau menggunakan karya orang lain. Begitu pula seorang Web
Designer harus mempunyai budaya malu untuk
menggunakan icon, animasi, button, dll, yang telah digunakan atau dibuat oleh
orang lain.
2. Komposisi : Seorang Web Designer selalu memperhatikan komposisi warna yang
akan digunakan dalam website yang dibuatnya. Pergunakan selalu Palette 216
WebColor, yang dapat diperoleh dari Adobe.com, hal ini untuk mencegah
terjadinya dither pada image yang berformat GIF. Dalam membangun website suatu
perusahaan, Web Designer selalu menyesuaikan warna yang digunakan dengan
Corporate Color perusahaan tersebut. Sebagai contoh: Telkom Corporate Color-nya
adalah biru, Coca-Cola : merah dan putih, Standard-Chartered : hijau dan biru,
dsb. Untuk kemudian warna-warna tadi digunakan sebagai warna dominan atau
sebagai elemen pendukung (garis, background, button, dsb).
3. Simple : Web Designer banyak yang menggunakan prinsip "Keep it
Simple", hal ini ditujukan agar tampilan website tersebut terlihat rapi,
bersih dan juga informatif.
4. Semiotik : Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda-tanda. Dalam
hal ini diharapkan dengan melihat tanda atau gambar, user/ audience dapat
dengan mudah dan cepat mengerti. Sebagai contoh: Jangan membuat gambar/image
yang berkesan tombol, padahal itu bukan tombol/ link.
5. Ergonomis : Web Designer selalu memperhatikan aspek ergonomi. Ergonomi
disini adalah dalam hal kenyamanan user dalam membaca dan kecepatan user dalam
menelusuri website tersebut. Web Designer memilih ukuran Fonts yang tepat
sehingga mudah dibaca, Web Designer menempatkan link sedemikian rupa sehingga
mudah dan cepat untuk di akses dan lebih penting lagi adalah Informatif.
6. Fokus : Tentukan hirarki prioritas dari pesan yang akan disampaikan,
misalnya: Judul harus besar, tetapi jangan sampai akhirnya akan konflik dengan
subjudul yang berukuran hampir sama. Hal ini akan membingungkan user/audience
untuk menentukan pesan mana yang harus lebih dahulu dibaca/ dilihat.
7. Konsisten : Tentukan font apa yang akan digunakan sebagai Body-text, Judul,
Sub Judul dan sebagainya, sehingga website tersebut akan terlihat disiplin dan
rapi. Sesuaikan jenis huruf yang digunakan dengan misi dan visi website
tersebut, misalnya: hindari menggunakan font Comic dalam membangun website
suatu perusahaan resmi.
Demikian beberapa aspek dan prinsip yang digunakan Web Designer dalam membuat
website, selebihnya merupakan ekspresi dari pembuat website itu sendiri yang
terwujud dalam penggayaan penyusunan website.
Software-software pembuat suatu website
Desain : Untuk membuat desain suatu homepage biasanya para web designer dimulai
dengan software ini sebagai tampilan sementara atau dalam membuat layout
homepage.
1. Adobe Photoshop : Desain berbasis titik ( bitmap )
2. Adobe Image Ready : Memotong gambar-gambar ke dalam format html
3. Adobe Illustrator : Desain berbasis vector
4. CorelDraw : Desain berbasis vector
5. Macromedia Freehand : Desain berbasis vector
Efek Desain : Hal ini dilakukan untuk menghidupkan desain yang telah kita
rancang. Seperti menambah efek cahaya, textur dan manipulasi teks.
1. Macromedia Firework : Efek teks
2. Painter : Memberikan efek lukisan
3. Ulead Photo Impact : Efek frame dan merancangan icon yang cantik.
4. Plugins Photoshop : Seperti Andromeda, Alien Skin, Eye Candy, Kai's Power
Tool dan Xenofex juga sangat mendukung untuk memberi efek desain sewaktu anda
mendesain layout homepage di Photoshop.
Animasi : Penambahan animasi perlu untuk membuat homepage agar kelihatan
menarik dan hidup.
1. 3D Studio Max : Untuk membuat objek dan animasi 3D.
2. Gif Construction Set : Membuat animasi file gif
3. Macromedia Flash : Menampilkan animasi berbasis vector yang berukuran kecil.
4. Microsoft Gif Animator : Membuat animasi file gif
5. Swift 3D : Merancang animasi 3D dengan format file FLASH.
6. Swish : Membuat berbagai macam efek text dengan format file FLASH.
7. Ulead Cool 3D : Membuat animasi efek text 3D.
Web Editor : Menyatukan keseluruhan gambar dan tata letak desain, animasi,
mengisi halaman web dengan teks dan sedikit bahasa script.
1. Alaire Homesite
2. Cold Fusion
3. Microsoft Frontpage
4. Macromedia Dreamweaver
5. Net Object Fusion
Programming : Hal ini dilakukan setelah sebagian besar desain homepage telah
rampung. Programming bertugas sebagai akses database, form isian dan membuat
web lebih interaktif. Contoh : Membuat guestbook, Form isian, Forum, Chatting,
Portal, Lelang dan Iklanbaris.
1. ASP ( Active Server Page )
2. Borland Delphy
3. CGI ( Common Gateway Interface )
4. PHP
5. Perl
Upload : File html kita perlu di letakkan ( upload ) di suatu tempat ( hosting
) agar orang di seluruh dunia dapat melihat homepage kita.
1. Bullet FTP
2. Cute FTP
3. WS-FTP
4. Macromedia Dreamweaver : dengan fasilitas Site FTP
5. Microsoft Frontpage : dengan fasilitas Publish
Sound Editor : Homepage kita belum hidup tanpa musik. Untuk mengedit file midi
atau wav, perlu alat khusus untuk itu.
1. Sound Forge : Mengedit dan menambah efek file yang berformat mp3 dan wav.
2. Cakewalk : Mengedit dan menambah efek untuk file yang berformat midi
Banyak sekali memang software untuk membuat suatu homepage dan kita tidak perlu
mempelajari semua software tersebut di atas. Tapi untuk mempermudah, bagi
pemula lebih baik dimulai terlebih dulu dengan mempelajari software Microsoft
Frontpage atau Macromedia Dreamweaver agar lebih mengenal aturan-aturan membuat
homepage dan mengenal bahasa html. Setelah itu baru Adobe Photoshop yang
dipakai kebanyakan para desainer.
Sumber : www. warintek.net
Dan di kutip oleh Indra Darmawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar