Kamis, 18 Desember 2014

KISAH SUKSES PRESDA SARI, PEMILIK DINDA COLLECTION

Sudah pada kenal kan dengan mbak Presda? Seorang pengusaha wanita busana muslim? Simak yuk kisah suksesnya hingga bisa menghasilkan omzet besar.
 
"Aku bisnis sejak desember 2010.
Awal mulaI berbisnis karena dilarang mertua untuk kerja, jadi setelah menikah bingung mau ngapain, apalagi saat itu juga aku tidak langsung hamil. Karena hobiku belanja online, dari situ terpikir untuk ikut-ikutan jualan, karena sepertinya jualan online itu mudah. Aku langsung seaching cara jualan online dan aku juga menemukan kata-kata reseller dan dropship.
Berhari-hari aku pelajari itu dan akhirnya aku putuskan untuk jualan busana muslim. Aku langsung buat fanspage (tapi tidak tau cara mengelolanya). Aku hunting di internet mencari supplier yang satu kota, dan akhirnya dapat 2 tempat. Supplier sudah dapat, fb dan fanspage ada tapi masih malu sekali untuk jualan. Ternyata jualan online tidak semudah membalikkan telapak tangan. Aku ingat sekali orang pertama yang membeli produkku itu temanku yang ada di Jakarta, dan untuk pertama kalinya aku jadi reseller dan dropship. Dari situ aku jadi semangat jualan, walaupun baru laku seminggu sekali. Tetap semangat dan maju terus. masih malu mengakui kalau aku jualan, apalagi ke keluarga suami, mereka semua pegawai P*S, sedangkan aku cuma jualan. semakin menciutkan nyaliku.
Bulan ketiga aku jualan ternyata aku positif hamil. 6 bulan aku off jualan karena mual-mual yang parah. Dan mulai jualan lagi tapi masih semauku sendiri.
Setelah lahiran, semangatku berjualan bangkit lagi ketika dapat sms ada orang yang mau jualin produkku dan mau daftar jadi reseller. Semangatku berkobar-kobar, langsung telpon suami minta izin jualan, Alhamdulillah di izinkan asalkan tidak lupa kodrat dan kewajiban kata suamiku. Bagiku restu suami itu segalanya. Semuanya berjalan lancar, kumpulkan uang sedikit demi sedikit. Walau repot urusin baby tetap bisnis harus berjalan, walau ngerjainnya sesempatnya saja. Alhamdulillah karena semangatku, suami memberikan suntikan dana Rp.20juta untuk memperbesar bisnis. Aku langsung memanfaatkan itu untuk mendaftar jadi agen merek-merek yang aku jual.
Saat itu stok barang karena belanja awal berjumlah sekitar 300pcs, bingung dong mau diapain dengan barang itu? Dijual kemana? Sementara waktu itu tidak punya karyawan. Suami menyarankan untuk mencari karyawan. Aku bingung nyari dimana, sedangkan disini aku hanya pendatang. Mumet tingkat dewa deh.
Tanya ke kenalan dicarikan langsung 2 orang bapak-bapak. Kebingunganku semakin bertambah, karena kenalanku itu bilang ke calon karyawan bahwa mereka pasti diterima karena aku butuh. Akhirnya karena nggak enak dan nggak tega, ya sudah deh ku terima. Dan mulailah jalanin fp, invite teman-teman ke fp. Alhamdulillah lancar perjualan. 3 bulan pertama untuk gaji karyawan tombok terus, alhamdulillah sekarang sudah tidak. Semuanya berjalan dengan baik sampai saat ini. Sekarang aku memiliki sub agen 26 orang, reseller 30 orang, pelanggan tahun ini mencapai 500 orang lebih, omset bulanan minimal Rp.30juta, omset tertinggi Rp.68juta.
 
 
Ada beberapa kesalahanku dan cara aku mengkoreksi kesalahanku yang mungkin bisa aku bagikan hikmahnya buat ibu-ibu yang sedang semangat berbisnis
  1. pengambilan karyawan pertama langsung 2 orang tapi laki-laki semua, akibat titipan teman supaya sodaranya kerja, tidak enak untuk menolak. 1 kurir, 1 dirumah, yang dirumah gak produktif dan gaptek, hadeeuh bingung mau diapain. 3 bulan kemudian kurir kerjanya gak beres aku pecat. Gak beresnya dalam hal, ngambil barang lama, buang-buang waktu, nuntut gaji lebih padahal kerjanya tidak memuaskan dan menyeleweng dari peraturan dalam kontrak kerja. Akhirnya yang pekerja yang di rumah kujadikan kurir dan ternyata lebih bagus, lebih cepat, tidak neko-neko, dan sampai sekarang masih jadi kurirku.
    Pelajaran: dalam dunia bisnis jauhkan perasaan tidak enak karena terkadang menyusahkan. Pilih karyawan yang sesuai dengan kebutuhan, misal butuh akunting ya carinya orang yang berbakat akunting, jangan malah cari orang marketing.
  2. Cari karyawan cewek di toko bagus. Ternyata yang banyak menghubungiku anak-anak ababil yang menurutku tidak punya sopan santun dalam bertatakrama. Tidak masuk kategori karena mau dijadikan CS. Sebulan kemudian pasang iklan lagi, diantara yang ababil ada seorang yang sangat bagus cara ngelamar kerjanya, dan kebetulan tetangga komplek, langsung kesangkut deh hatiku. Dapat CS yang sangat berkwalitas Alhamdulillah. 6 bulan kerja,minta berhenti karena ibunya sakit berat. Patah hati aku. Cari cs lagi di tokobagus sampai 2 bulan gak dapet-dapet, dan dihari jumat ada anak cewek datang bilang mau melamar kerja, langsung aku terima. Anaknya terlihat masih polos, tapi aku bertekat untuk mengajarinya sampai bisa Alhamdulillah sekarang sudah bisa dan masih menjadi CS ku sampai sekarang. Padahal ini melakukan kesalahan yang sama dengan nomor 1. untung saja masih bisa diarahkan.
    Pelajaran: cari karyawan tidak mudah, harus sabar, kalau belum dapat berarti belum jodoh. Orang bisa diajari asalkan kita mau dan sabar, jangan berpikir semuanya bisa instan, semua pasti butuh proses.
  3. Karyawan 2 ternyata keuanganku keteteran karena punya baby lagi, cari karyawan untuk akunting ternyata susah yang sesuai, dan akhirnya ku hubungi mantan karyawanku, Alhamdulillah mau kerja lagi. Pembukuanku jadi rapi, uang terlihat perkembangannya, bisnis terlihat semakin berkembang.
    Pelajaran; keuangan harus selalu dicatat, transaksi sekecil apapun itu.
  4. Perlakuanku ke karyawan seperti ke sodara sendiri, aku jajan semua ku ajakin jajan. Aku selalu memulyakan karyawanku tidak ada perbedaan diantara kami, mereka bebas curhat denganku, bebas tapi produktif. Mereka aset buat ku. Aku mengharapkan loyalitas dari mereka, semuanya terbuka. Karyawan tau omset berapa, keuntungan berapa, jadi mereka juga tau kalo ternyata keuntungannya habis untuk gaji.
  5. Karyawan selalu aku kasih training-training, agar bisa berkembang, mreka juga aku ajari untuk membuat olshop sendiri, agar berpenghasilan tambahan.
  6. Oiya diluar segala sesuatu tentang tata cara berbisnis ada hal-hal yang harus diperhatikan oleh ibu-ibu.
  • pelajaran yang saya ambil saat seminar direct selling dengan owner busana muslim zenitha adalah kita harus membahagiakan 2 malaikat langit dan 2 malaikat bumi agar rezeki kita di mudahkan. 2 malaikat langit yaitu malaikat yang turun di pagi hari untuk berdoa, malaikat yang 1 berdoa agar orang-orang yang bersedekah di pagi hari dimudahkan dan digandakan rezekinya, dan yang 1 lagi berdoa agar orang-orang yang tidak mau bersedekah di pagi hari dijarangkan rezekinya. 2 malaikat bumi itu orang tua dan pasangan(suami), mulyakan dan bahagiakan keduanya. Buatku restu orang tua dan restu suami adalah yang terpenting. Walaupun merayu suami untuk memberikan restu tidak mudah. Itu semua beliau dapat dari ustad Yusuf Mansur.
  • Jangan lupakan kodrat kalau kita ini seorang istri dan sekaligus seorang ibu yang punya kewajiban-kewajiban yang harus kita kerjakan, jangan sampai restu suami putus gara-gara rumah tak terurus, anak tak terurus, dan suami juga tak terurus.
  • Jika penghasilan kita lebih besar dari suami tetaplah hormati suami karena bagaimanapun itu tetap suami kita, kepala rumah tangga kita, yang patut kita hormati, jangan karena penghasilan kita lebih tinggi, kita jadi meremehkan suami.

Sekian share saya, ibu-ibu. Semoga bermanfaat ya."
 

1 komentar:

  1. Inspiratif mbak. Saya juga lagi coba2 jualan gamis nih via Fanpage, tapi masih dropship dulu. Cuma belum laku nih =( Bisnis saya yang lain adalah MLM, dengan produk masih seputar fashion juga, untuk pria wanita dewasa dan anak2 juga =)

    BalasHapus