Hai, Moms... Bagaimana kabar hari ini? Sehat? Bahagia? Sedih? Kesal? Berduka? Galau? Yang pasti, apapun suasana hati dan kondisi tubuh hari ini semoga tetap fokus dan tertarik belajar desain ya. Hehehe...
Nah, Moms. Kali ini kita akan membahas tentang cara membuat buku. Untuk pembahasan akan dibagi menjadi 2, isi dan cover. Khusus kali ini kita bahas isi nya dulu ya.
Lets Learn...
Lets Learn...
Foto milik pribadi
KOMUNIKASI GRAFIS
Buku adalah jendela dunia. Keberadaan buku sebagai media informasi dan ilmu masih diakui peranannya hingga sekarang. Walau dunia teknologi telah berkembang semakin pesat hingga muncullah e-book dengan variasi harga berbeda bahkan banyak pula yang menawarkan free, namun buku tetap saja digemari dan memiliki target pasarnya sendiri.
Buku adalah jendela dunia. Keberadaan buku sebagai media informasi dan ilmu masih diakui peranannya hingga sekarang. Walau dunia teknologi telah berkembang semakin pesat hingga muncullah e-book dengan variasi harga berbeda bahkan banyak pula yang menawarkan free, namun buku tetap saja digemari dan memiliki target pasarnya sendiri.
Nah, pernah ngga sih memikirkan bagaimana proses pembuatan buku itu? Simak lebih lanjut yuk.
Desain Grafis (Graphic Design) dalam dunia grafika Indonesia lebih dikenal sebagai Perwajahan. Perwajahan dari asal kata wajah (frontal), ialah sesuatu yang bernilai positif. Perwajahan merupakan kegiatan melalui rancangan dengan segala aspeknya untuk menghasilkan suatu barang cetakan yang diharapkan.
Sesuai fungsinya, Perwajahan memiliki tujuan:
1. Agar barang cetakan sebagai sarana komunikasi akan lebih efektif.
2. Barang sebagai produk komersial harus sukses.
Perwajahan merupakan gabungan antara komunikasi dengan kreasi/daya cipta, maka akan lebih tepat disebut Komunikasi Grafika. Komunikasi Grafika sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial, politik dan kebudayaan. Setiap manusia berbuat sesuatu, berkreasi serta dipengaruhi oleh tindakan orang lain. Semua itu terjadi sebagai akibat adanya bentuk kata-kata yang tercetak.
TATA LETAK/LAYOUT
Dalam pembuatan buku, dikenal yang namanya layout/tata letak. Maksudnya ialah suatu usaha/perbuatan dalam menata dan memadukan unsur-unsur komunikasi grafis seperti gambar/ilustrasi, teks, grafik, tabel, caption, angka halaman, dan elemen lainnya menjadi suatu media komunikasi visual yang komunikatif dan estetik.
Membuat layout adalah proses merangkaikan unsur-unsur tertentu manjadi suatu susunan yang menyenangkan. Sesuai dengan unsurnya, layout haruslah dirancang dengan cermat.
Langkah-langkah yang harus ditempuh adalah berupa penyajian secara visual melalui proses pemikiran yang menghasilkan keputusan-keputusan tentang:
• Gagasan-gagasan, yang kemudian dinyatakan dengan kata-kata.
• Unsur-unsur yang akan dipakai.
• Pentingnya hubungan antara gagasan dan unsur secara relatif.
• Urutan penyajian.
Keputusan tersebut dipengaruhi oleh jenis produk yang dipromosikan, jenis konsumen serta tingkatan perhatian konsumen terhadap produknya. Hal ini akan mempengaruhi komposisi/susunan layout.
Bentuk dan visualisasi Layout antara lain:
1. Layout miniatur.
Layout miniatur dibuat lebih kecil dari ukuran sesungguhnya (sembarang), biasanya dalam skala perbandingan.
Keuntungan layout miniatur:
• Merupakan sarana ekonomis untuk menguji berbagai rancangan layout.
• Dikerjakan dengan cepat, perancang bebas berkreasi.
• Dalam proses pembuatannya dapat menimbulkan gagasan-gagasan baru yang lebih baik sebagai alternatif.
2. Layout kasar/sketsa.
Layout miniatur yang terbaik diperbesar menjadi layout kasar, sebesar ukuran sesungguhnya. Walaupun unsur-unsur divisualkan berupa skets secara kasar dan cepat. namun penempatan serta ukuran semua unsur haruslah sedemikian tepat sehingga dapat memperjelas pelaksanaannya. Layout kasar dalam pengertiannya lebih sederhana dibandingkan dengan layout miniatur.
3. Layout komperhensif.
Layout komperhensif merupakan layout yang pasti, memperlihatkan bagaimana bentuk/wajah akhir suatu produk. Unsur-unsur tipologi, ilustrasi maupun warna divisualkan secara tepat baik jenis huruf, besar huruf, jenis ilustrasi serta warna yang akan digunakan.Visualisasi layout komperhensif hanya sekedar menunjukkan gambaran impresif/kesan pandangan sekilas, sehingga orang yang melihat dapat membayangkan bagaimana wujud akhir sebagai produk cetakan. Unsur teks maupun unsur lainnya dalam pembuatan layout komperhensif cukup menggunakan guntingan majalah atau koran bekas, diharapkan agar hemat biaya. Setelah layout komperhensif disetujui oleh pemesan yang bersangkutan, maka proses selanjutnya adalah pelaksanaan pembuatan gambar kerja (art work).
Dalam proses pembuatan layout, harus memperhatikan 6 faktor dasar-dasar pokok sebagai berikut:
Desain Grafis (Graphic Design) dalam dunia grafika Indonesia lebih dikenal sebagai Perwajahan. Perwajahan dari asal kata wajah (frontal), ialah sesuatu yang bernilai positif. Perwajahan merupakan kegiatan melalui rancangan dengan segala aspeknya untuk menghasilkan suatu barang cetakan yang diharapkan.
Sesuai fungsinya, Perwajahan memiliki tujuan:
1. Agar barang cetakan sebagai sarana komunikasi akan lebih efektif.
2. Barang sebagai produk komersial harus sukses.
Perwajahan merupakan gabungan antara komunikasi dengan kreasi/daya cipta, maka akan lebih tepat disebut Komunikasi Grafika. Komunikasi Grafika sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial, politik dan kebudayaan. Setiap manusia berbuat sesuatu, berkreasi serta dipengaruhi oleh tindakan orang lain. Semua itu terjadi sebagai akibat adanya bentuk kata-kata yang tercetak.
Unsur-unsur komunikasi grafika, terdiri dari:
- Sumber, pihak yang oleh penerima diterima sebagai pengirim pesan. Tugas sumber adalah menginformasikan, mengubah/memperkuat sikap penerima untuk mencapai keberhasilan dalam komunikasi tercetak. Sumber harus mempelajari segala sesuatu mengenal orang, lingkungan sosial, sikap dan peranannya.
- Pesan, meliputi penggunaan lambang verbal (kata-kata) yang grafis/ilutrasi untuk mengungkapkan arti. Pesan, berisi gagasan yang disajikan secara tepat haruslah benar-benar dikuasai, misalnya melalui komunikasi tatap muka/lisan, cenderung menilai sumber dari cara berbicara, cara berpakaian dsb. Apa yang diperoleh akan masuk melalui beberapa alat indera kita yang kemudian diubah menjadi lambang-lambang. dalam isyarat tercetak, makna pesan diberikan melalui penglihatan.
- Saluran/Media, sarana untuk membawa pesan, misalnya: Surat Kabar, Majalah, Poster, dsb. Saluran/Media dapat merupakan sumber pemancar. Pesan-pesan dapat mempengaruhi sikap penerima baik terhadap sesuatu yang dipesankan ataupun terhadap sumbernya, disamping itu pula sikap penerima terhadap media dapat mempengaruhi sikap terhadap pesan, sumber atau keduanya.
- Kebisingan (noise). Dalam teori elektronika, kebisingan dapat mengakibatkan penyampaian isyarat/lambang menjadi terganggu atau kurang efisien.
- Penerima. Sebagai penerima pesan yang dalam situasi ini dapat menjadi sumber, seperti halnya sumber dapat menjadi penerima pesan dari sumber lain.
- Umpan Balik. Tujuan umpan balik adalah untuk menghasilkan tingkatan pengawasan atas proses komunikasi. Melalui umpan balik, sumber akan memperoleh informasi mengenai reaksi penerima.
TATA LETAK/LAYOUT
Dalam pembuatan buku, dikenal yang namanya layout/tata letak. Maksudnya ialah suatu usaha/perbuatan dalam menata dan memadukan unsur-unsur komunikasi grafis seperti gambar/ilustrasi, teks, grafik, tabel, caption, angka halaman, dan elemen lainnya menjadi suatu media komunikasi visual yang komunikatif dan estetik.
Membuat layout adalah proses merangkaikan unsur-unsur tertentu manjadi suatu susunan yang menyenangkan. Sesuai dengan unsurnya, layout haruslah dirancang dengan cermat.
Langkah-langkah yang harus ditempuh adalah berupa penyajian secara visual melalui proses pemikiran yang menghasilkan keputusan-keputusan tentang:
• Gagasan-gagasan, yang kemudian dinyatakan dengan kata-kata.
• Unsur-unsur yang akan dipakai.
• Pentingnya hubungan antara gagasan dan unsur secara relatif.
• Urutan penyajian.
Keputusan tersebut dipengaruhi oleh jenis produk yang dipromosikan, jenis konsumen serta tingkatan perhatian konsumen terhadap produknya. Hal ini akan mempengaruhi komposisi/susunan layout.
Bentuk dan visualisasi Layout antara lain:
1. Layout miniatur.
Layout miniatur dibuat lebih kecil dari ukuran sesungguhnya (sembarang), biasanya dalam skala perbandingan.
Keuntungan layout miniatur:
• Merupakan sarana ekonomis untuk menguji berbagai rancangan layout.
• Dikerjakan dengan cepat, perancang bebas berkreasi.
• Dalam proses pembuatannya dapat menimbulkan gagasan-gagasan baru yang lebih baik sebagai alternatif.
2. Layout kasar/sketsa.
Layout miniatur yang terbaik diperbesar menjadi layout kasar, sebesar ukuran sesungguhnya. Walaupun unsur-unsur divisualkan berupa skets secara kasar dan cepat. namun penempatan serta ukuran semua unsur haruslah sedemikian tepat sehingga dapat memperjelas pelaksanaannya. Layout kasar dalam pengertiannya lebih sederhana dibandingkan dengan layout miniatur.
3. Layout komperhensif.
Layout komperhensif merupakan layout yang pasti, memperlihatkan bagaimana bentuk/wajah akhir suatu produk. Unsur-unsur tipologi, ilustrasi maupun warna divisualkan secara tepat baik jenis huruf, besar huruf, jenis ilustrasi serta warna yang akan digunakan.Visualisasi layout komperhensif hanya sekedar menunjukkan gambaran impresif/kesan pandangan sekilas, sehingga orang yang melihat dapat membayangkan bagaimana wujud akhir sebagai produk cetakan. Unsur teks maupun unsur lainnya dalam pembuatan layout komperhensif cukup menggunakan guntingan majalah atau koran bekas, diharapkan agar hemat biaya. Setelah layout komperhensif disetujui oleh pemesan yang bersangkutan, maka proses selanjutnya adalah pelaksanaan pembuatan gambar kerja (art work).
Dalam proses pembuatan layout, harus memperhatikan 6 faktor dasar-dasar pokok sebagai berikut:
1. Proporsi/Perbandingan
Proporsi menunjukkan hubungan :
- Antara suatu unsur dengan lainnnya atau dengan layout keseluruhannya dalam hal ukuran atau bidang.
- Antara dimensi layout dengan dimensi bagian-bagiannya.
2. Keseimbangan.
Keseimbangan akan terjadi bila unsur-unsur ditempatkan/disusun dengan serasi sehingga bobot unsur-unsur tersebut memberi kesan mantap dan tepat. Bobot itu dipengaruhi oleh ukuran, bentuk, warna serta kecerahan atau kegelapan. Di dalam tampilan layout kita mengenal pusat optik, tempat dalam suatu ruang yang bagi mata merupakan pusatnya. Letak pusat optik berada sedikit di atas pusat matematika (kira-kira 1/20 x tinggi).
- Keseimbangan format (simetris) : Keseimbangan format terbentuk oleh unsur-unsur yang sama pada kedua sisi di dalam suatu ruang.
- Keseimbangan informasi (asimetris): Unsur-unsur dari berbagai bobot terbentuk seimbang di sekitar pusat optik.
3. Kontras.
Kontras digunakan untuk menyatakan sesuatu yang ingin ditonjolkan. Kontras dapat dicapai dengan misalnya, mengganti ukuran, bentuk nada, dan arah.
4. Irama.
Irama dapat dicapai dengan cara, pengulangan secara teratur beberapa pola dalam rancangan seperti halnya dengan bentuk, nada atau warna. Variasi bentuk yang tidak terlalu besar sehingga pembaca segera dapat mengenali kesamaanya. Agar layout dapat berhasil baik, irama harus merupakan gerak yang mengarah dari suatu unsur ke unsur lain sesuai kepentingannya.
5. Kesatuan.
Unsur-unsur yang membentuk suatu tampilan, harus ada hubungannya satu sama lain dalam ruang, sehingga memberi kesan menjadi satu. Kesatuan merupakan pengelompokan bentuk atau warna.
6. Harmoni/keselarasan.
Ketika menyusun unsur-unsur pesan tercetak perlu memperhatikan persyaratan penting sbb:
• Layout harus menggambarkan sesuatu yang kuat, dipandang dari segi visual.
• Komposisi keseluruhannya harus menghasilkan efek kesatuan.
PERWAJAHAN BUKU
Unsur-unsur perwajahan (3F) :
Bagian -bagian buku :
- Jaket buku, berfungsi untuk melindungi kulit buku dari kotoran/debu dan sinar matahari. Pada jaket buku dapat dicantumkan biografi pengarang dan sinopsis buku yang besangkutan
- Kulit buku, berfungsi melindungi blok buku.
- Blok buku, terdiri dari perwajahan awal, perwajahan teks/isi dan perwajahan akhir.
a. Perwajahan awal, terdiri dari:
• judul Perancis
• judul utama
• copyright dan perijinan
• persembahan/dedikasi
• kata pengantar/sambutan
• ucapan terimakasih
• daftar isi
• daftar ilustrasi
b. Perwajahan Teks/isi
• judul bagian
• judul bab
• judul sub bab
• judul pasal
• ringkasan
• ilustrasi dan caption
• catatan
c. Perwajahan akhir, terdiri dari:
• lampiran (appendix)
• daftar kata (index)
• daftar istilah (glossary)
• kolofon
• sinopsis
TIPOGRAFI
Huruf adalah unsur utama dalam tipografi, merupakan sarana untuk membentuk kata-kata yang mengandung arti. Huruf sebagai unsur tata letak disamping ilustrasi dapat berdiri sendiri serta mampu untuk menyampaikan pesan lengkap secara efektif tanpa alat bantu.
Huruf diklasifikasikan menjadi empat golongan yaitu kelopok huruf, keluarga huruf, variasi huruf, dan aplikasi huruf.
1. Kelompok Huruf
• jenis pokok huruf Roman (serif)
• jenis pokok huruf tanpakait (sans serif)
• jenis pokok huruf Bodoni (kait tipis)
• jenis pokok huruf Egyptienne (kait balok)
• jenis pokok huruf Fantasi (hias)
2. Keluarga Huruf
Suatu kelompok gambar huruf yang perancangannya berkaitan erat yang apabila disusun tampak harmonis satu dengan yang lainnya, misalnya: kelompok Garamond, Baskervile atau Chentelham.
3. Variasi Huruf
• capital
• ondercase
• italic
• bold
• condenced
• extended
• open
4. Aplikasi Huruf
Beberapa kategori penggunaan jenis huruf dan korp huruf pada buku cetakan sesuai jenjang pendidikan:
• kelas 1 SD menggunakan korp huruf 16 pt - 24 pt (sans serif)
• kelas 2 SD menggunakan korp huruf 14 pt - 16 pt (sans serif)
• kelas 3 SD menggunakan korp huruf 12 pt - 14 pt (sans serif + serif)
• kelas 4 s/d 6 SD menggunakan korp huruf 11 pt - 12 pt (sans serif + serif)
• SLTP menggunakan korp huruf 10 pt - 11 pt (serif)
• SLTA menggunakan korp huruf 11 pt - 9 pt (serif)
Pemilihan Huruf untuk Teks Buku
• Jenis Futura, Gilans, Univers, Times Roman, Palatino, English Time dan sejenisnya.
• Maksimun dua jenis huruf yang dipakai (jenis huruf yang memiliki variasi lengkap: Light, Roman, Bold, Italic)
Keterbacaan
• Hindarkan potongan kata terakhir ( 1 baris ) dari alinea sebelumnya, biasa disebut anak haram/janda (widow).
Sampel kasus Widow
• Hindarkan bentuk susunan teks rata kanan.
• Hindarkan jumlah huruf lebih dari 60 karakter dam 1 baris.
• Hindarkan penggunaan jenis kertas yang terlalu tipis/tembus cetak.
• Hindarkan warna kertas terlalu putih/silau
Gambar Kerja (Artwork)
Pembuatan Gambar kerja (art work) berdasarkan layout komperhensif yang telah disetujui oleh pemesan. Bentuk Gambar kerja, berupa susunan teks dan gambar yang masing-masing materi terpisah.
Gambar kerja dikerjakan secara cermat, rapih dan bersih untuk memperlancar proses berikutnya di bagian Reproduksi/pemotretan.
Materi Gambar kerja sebaiknya menggunakan warna hitam dengan kepekatan yang telah ditentukan. Permintaan teknis maupun warna dilampirkan pada lembar ilustrasi (overlay).
Dalam sebuah buku tentu berisi poin-poin dibawah ini :
Pengarang/Penulis
Yaitu perorangan maupun kelompok/tim yang berperan sebagai narasumber, pembuat berita atau pengisi materi.
Penerbit
Industri yang bertugas memproduksi dan memperbanyak sebuah literatur dan informasi yang dapat dinikmati khalayak ramai.
Percetakan
Sebuah perusahaan/industri yang menggandakan dan memproduksi secara massal melalui tahapan pracetak, cetak, dan finishing.
Untuk menjadi sebuah buku melalui tahap proses penerbitan sebagai berikut :
Customer, biasanya pelanggan memberikan materi berupa naskah, ilustrasi,dan foto,
Pengolahan naskah, seperti pengetikan naskah, penyuntingan isi dan bahasa, pemilihan ilustrasi yang tepat, melayout, dan mengoreksi file.
Pengolahan desain, membuat desain cover buku dan layout isi materi, membuat ilustrasi atau mengolah image yang akan digunakan.
Cetak, membuat film, plate, proses printing, finishing dan packaging.
ISSN
Kepanjangan dari International Standart Serial Number, deretan angka unik yang terdiri dari 8-12 digit sebagai identitas suatu terbitan tercetak. ISSN diberikan oleh ISDS (International Serial Data System) yang berkedudukan di Paris.
Perhitungan Jumlah Halaman
Beberapa faktor yang menentukan jumlah halaman antara lain :
- Ukuran kertas naskah
- spasi baris ketikan
- Ukuran huruf
- Pola ketikan
- Pola layout yang akan diterbitkan
- Ukuran font yang akan digunakan
- Leading (interline)/jarak antara baris teks
- Banyak tidaknya ilustrasi
- Ukuran dan format halaman serta luas bidang cetak
Untuk catatan, yang harus diingat dalam melayout buku adalah :
- Posisi halaman ganjil selalu berada disisi kanan
- Pada urutan halaman romawi, apabila halaman terakhir romawi itu ganjil, maka disediakan blank page agar halaman 1 tetap dimulai dari sisi kanan. Namun apabila romawi terakhir jatuh pada halaman genap, maka bisa lanjut ke halaman 1 tanpa blank page.
Nah, Demikian ulasan materinya. Semoga bisa menambah pengetahuan Moms sekalian. Sekarang, saatnya mendesain yaa...
Untuk kali ini kita akan membuat isi buku seperti dibawah ini :
Image Cover dalam (Img 001)
(Bab ISi_Img 002)
(Bab Isi_Img 003)
Sisi kanan ini disebut devider/pembatas bab
Coba perhatikan, Halaman ganjil akan selalu berada disisi kanan
Bab Isi_Img 006)
Pertama-tama, aktifkan program Adobe Indesign. Kemudian buatlah new work area dengan tahap sbb :
Open Indesign, kemudian tekan tool File>New>Document, lalu isi data seperti pada gambar dibawah ini,
Setelah kolom-kolom diisi, maka akan muncul tampilan seperti berikut ini,
Image 001
Setelah itu, buatlah master pada tool PAGES disisi sebelah kiri work area. Akan muncul pada tampilan A-master. Itu berarti master A atau master pertama. Untuk menambahkan master, tekan klik kanan pada area pages, maka akan muncul option :
New master...
Apply master to pages...
allow document pages to shuffle
dan, panel option
Pilihlah New master, maka akan keluar pernyataan seperti ini :
Kolom Prefix, menunjukkan urutan master. Misalnya A-master, B-master, C-master, dan seterusnya.
Kolom Nama, untuk menamai master yang dibuat. Misalnya jika kolom nama diisi kata 'Bab', maka nama master menjadi A-Bab.
Kita tinggalkan itu sejenak dan mari lanjutkan tahap desain selanjutnya.
Klik double area master, dan mulailah dengan mensetting area master seperti sampel berikut,
Untuk keterangannya :
Lingkaran garis merah menunjukkan lokasi Pages Master.
Lingkaran garis biru menunjukkan halaman/pages yang digunakan.
Untuk tampilan seperti di atas menggunakan data sbb :
Tarik garis bantu berwarna biru cyan dari sisi masing-masing ruler.
Tarik lagi garis bantu dari ruler atas/ruler horisontal untuk posisi lokasi y=12mm, y=19mm, y=27mm, dan y=35mm.
Lalu tarik lagi garis bantu dari ruler vertikal untuk posisi lokasi x=15mm, x=62mm, x=65mm, x=68mm, 150mm, x=20mm, x=102mm, x=105mm, x=108mm, x=155mm.
Lokasi sumbu X dan Y berada dibawah tool FILE.
Kemudian untuk membuat halaman, caranya buat kotak menggunakan Type tool (T), ketik a atau apapun dengan ukuran 28pt font Tall film Expand, seleksi, setelah itu kilk kanan pilih Insert special Character>markers>Current pages number. Secara otomatis akan jadi A, atur menjadi Align Right. Kemudian, letakkan ditengah-tengah dan melekat garis sumbu y=12mm, y=19mm, dan x=62mm.
Buat garis kecil dengan ukuran L=7mm, ukuran 2pt, dan berwarna abu-abu. Caranya, buat garis menggunakan Line tool (\), atur ukuran dan panjang seperti diatas. Kemudian letakkan pada sumbu x=65mm, dan diatas y=19mm.
Sementara, untuk kalimat 'NISHIKIGOI' menggunakan font Berlin Sans FB 12pt, dan 'THE SWIMMING JEWEL' memakai font Microsoft Yi Baiti 10pt. Kemudian tempelkan kata-kata tersebut pada sumbu x=68mm. Untuk menulis kalimat tsb pun menggunakan
Setelah semua keterangan di atas selesai diatur, tampilan master akan seperti gambar berikut,
Selesai dengan master, lanjut ke materi isi.
Untuk membuat desain cover dalam seperti yang sudah dibahas di atas, prosesnya ialah sbb :
Pada cover dalam menggunakan image sbb :
Logo Koi Center
Untuk desain cover dalam, setting area dengan ukuran :
Tarik garis bantu dari ruler vertikal untuk posisi lokasi x=25mm, x=35mm, x=140mm, dan x=150mm. Juga tarik garis bantu dari ruler horisontal untuk y=70mm.
Setelah itu, ketik judul :
Nishikigoi (Menggunakan font Cambria Regular, 36pt)
The Swimming Jewel (Menggunakan Font Cambria Regular, 24pt)
Lalu, seleksi judul tersebut dan jadikan Align centre. Kemudian tempelkan pada garis bantu margin atas.
Ketik pula :
Manabu Ogata (Menggunakan font Cambria Regular, 18pt)
Jakarta Koi Centre (Menggunakan font Cambria Bold, 14pt)
Lakukan hal yang sama yaitu seleksi dan jadikan Align Centre. Kemudian tarik kotak teks sesuaikan dengan area teks. Letakkan diposisi x=25mm, dan y=175mm.
Letakkan logo Koi center dipusat menempel pada garis bantu margin bawah.
Sementara untuk image koi atur posisi dan sesuaikan besarnya image sebesar batas x=35mm dan x=140mm. Dan menempel pada garis bantu y=70mm. Jika sudah diletakkan dan diposisikan seperti yang sudah dijelaskan di atas, maka hasil tampilannya akan seperti ini :
Untuk Image ikan koinya agar tampilan bisa disesuaikan seperti digambar di atas, caranya :
Placing image koi tersebut terlebih dahulu pada area kerja dengan menggunakan toolFile>Place>Pilih Link>Open. Tampilan kurang lebih seperti dibawah ini,
Kemudian, klik atau aktifkan image tersebut, akan muncul kotak persegi kecil dibeberapa titik. Lalu, tahan mouse sebelah kiri dan tarik gambar melalui salah satu kotak persegi kecil yang berada ditengah gambar baik untuk sisi atas, bawah, kanan dan kiri. Sesuaikan dengan batas garis bantu yang tadi telah dibuat. Hingga menghasilkan tampilan seperti berikut :
Untuk materi selanjutnya yaitu pembuatan Bab Isi seperti digambar atas (Img 002-006) dilanjutkan minggu depan alias bersambung dulu yaa...
Jika ada yang ingin ditanyakan, kurang jelas atau dishare dan sebagainya, silakan isi komentar dibawah ini.
Selamat mengotak-katik, Moms...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar