Tak
terasa tiga tahun sudah aku menggeluti bisnis pulsa elektrik. Bisnis yang kata
orang, untungnya adalah recehan dan banyak orang yang tidak sabar dengan
keuntungan yang receh itu sehingga ketika mereka mencobanya dalam hitungan
minggu, langsung ditinggalkannya dan mencoba bisnis yang lebih raksasa labanya.
Eitsssss...
memang, receh labanya tapi untuk bisnis pulsa elektrik ini, faktor kali adalah
jawabannya. Laba per transaksi tinggal dikalikan saja dengan recehan yang kita
terima. Mmmm kalo dikantongi, recehan itu jadi berat juga lho, apalagi kalo
ditukar dengan uang kertas. Lembaran warna merah pun menjadi penyemangat.
Apalagi peluang yang membentang, dimana dalam satu rumah dengan 4 anggota
keluarga usia sekolah, rata-rata jumlah ponselnya adalah 8 buah. Dan semua
ponsel itu butuh pulsa.
Hal
lain yang membuatku betah menekuni bisnis ini meskipun kadang merasa jenuh pula
(manusiawi lah...), adalah bisnis ini bisa dijalankan dari manapun. Jadi tidak
perlu duduk manis nunggu counter, ga perlu sewa lapak dan memaku diri di kursi
(ga betah banget berdiam diri begitu). Karena aku menjalankannnya secara
mobile. Cukup handphone dan buku notes untuk mencatat. Customerku tinggal sms,
inbox atau telepon untuk meminta pulsa, maka aku kirim pulsa. Bayarnya ?
Nantilah kalo kita ketemu atau bisa juga lewat i net banking.
Aku
menjalani bisnis ini bersama suamiku. Dia memegang rekan-rekan di kantornya,
aku kebagian tetangga di perumahan dan rekan-rekan di kantorku pula.
Alhamdulilah, banyak juga kok customerku. Apalagi dengan sistem reseller yang
aku terapkan. Dan yang terakhir, anak-anakku, Rijal dan Adlan mulai aku ajari
tentang bisnis ini, bagaimana mengirim trx, bagaimana mengecek angka yang
diketik karena ketelitian memang sangat diperlukan dalam bisnis ini.
Bisnis
ini sempat membuatku ingin mundur saja ketika aku lelah mencatat nominal
transaksi di buku notesku, tapi aku kembali lagi ke filsafat bisnis pulsa
elektrik bahwa :
a. bisnis ini mengajarkan ketelitian
padaku, salah ketik nomor, pulsa akan nyasar dan ini artinya rugi
b. belajar sabar dalam menagih dan
menunggu pembayaran jika customer agak-agak beda dibanding yang lain
c. mengajarkan aku melihat sifat asli
orang dari sisi manajemen keuangan mereka
d. mengajarkan aku untuk menghargai uang
receh sehingga aku tetap dalam koridor hidup sederhana
So..
bisnis pulsa elekrik, why not?
Oleh : Ari Kurnia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar